Robot Ikan Sanggup Berenang 4 Km/Jam

Dalam perlombaan teknologi robot canggih China tak mau ketinggalan. Sebuah robot ikan yang didesain untuk penelitian arkeologi bawah laut, pemetaan, pengairan, dan perikanan rampung diciptakan oleh Beijing University of Aeronautics and Astronautics bersama Automation Research Institute China.

Bodi robot ikan memiliki panjang sekitar 1,23 meter dan mirip ikan sungguhan, baik dalam bentuk atau gerakannya. Robot dikendalikan dari jarak jauh melalui control pad seukuran genggaman tangan. Terdapat pula peranti kontrol navigasi otomatis.

"Melalui remote control itu, seorang teknisi dapat dengan mudah memberi perintah. Seperti berenang naik ke permukaan atau menyelam ke kedalaman," terang Tan Min, deputi direktur Automation Research Institute di bawah lembaga Akademi Sains China (CAS).

Robot ikan ini sanggup berenang sejauh sekitar 4 km/jam selama tiga jam. Robot dari Negeri Tirai Bambu itu dilukiskan sebagai "robot yang fleksibel, mudah dipakai, dan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya". Dan, telah diujicoba untuk operasi pencarian bawah air terhadap kapal perang yang tenggelam pada Agustus lalu.

Bila dipikir-pikir, robot canggih tersebut mungkin merupakan nenek moyang dari robot ikan Mitsubishi, karakter dalam novel Slow Life terbitan 2002 karya Michael Swanwick. Dalam cerita itu, astronot menjelajah Titan, salah satu bulan planet Saturnus. Nah, sembari terus berkomunikasi via internet dengan tuannya, si robot ikan tak hanya bertugas berenang di air, tapi juga di danau es metana dan amonia.

Robot ikan yang telah melewati tes kelayakan pakai pada 5 Desember lalu itu merupakan puncak pencapaian teori dan praktis teknik menavigasi objek di bawah air para ilmuwan teknologi kelautan. Hasil eksperimen menunjukkan kalau robot ikan bawah air bionik, yang telah mendapatkan perlindungan hak cipta intelektual independen di China, memiliki keunggulan stabilitas, gerakan fleksibel, dan kontrol navigasi otomatis.



"Robot itu sanggup bekerja nonstop selama dua sampai tiga jam dengan kecepatan puncak sekitar 1,5 meter per detik," terang Wang Tianmiao, direktur Institut Robotika di Beijing University of Aeronautics and Astronautics.

Yang jelas, robot ikan memiliki masa depan cerah untuk diaplikasikan di bidang penelitian arkeologi bawah laut, fotografi, pemetaan, pengairan, dan penangkapan ikan. Kemampuan lainnya, sanggup membawa benda berukuran kecil di bawah laut. (frd/berbagai sumber)

Sumber : arsip.pontianakpost.com
0 Responses