Awas Akan Flu Yuppie

Hidup di kota besar seperti mengejar bayang- bayang. Semakin kencang berlari, semakin cepat pula bayang-bayang menjauh. Tingkat stres pun menggunung. Bahkan tak sedikit yang terjerembab pada depresi berkepanjangan. Begitu kompleks persoalan yang harus dihadapi, sehingga hari berputar demikian cepat. Pagi sekali berangkat ke kantor, kembali ketika malam sudah setengah jalan.

Manusia khususnya di perkotaan pun sesungguhnya banyak yang dijangkiti sindrom kelelahan kronis atau chronic fatigue syndrome (CFS) atau myalgic encephalomyelitis (ME) yang telah menyerang jutaan penduduk dunia. Kini penyebab penyakit yang membuat seseorang mengalami kelelahan fisik teramat sangat itu berhasil ditemukan.

Sindrom Kelelahan Kronik kadang-kadang disebut “flu yuppie” karena penderitanya paling sering adalah kalangan profesional yang berpendidikan dengan usia 20-an, 30-an dan 40-an. Dan umumnya paling sering diderita oleh wanita. Hingga 1983, para dokter belum mengetahui penyakit dan penyebabnya secara pasti.

Beberapa peneliti yakin penyakit ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr. Hal ini karena banyak yang menyatakan penyebabnya adalah virus yang belum dapt ditentukan jenisnya. Saat ini para peneliti yang lebih cenderung pada menyatakan penyakit ini timbul karena banyak sebab.

Namun, belum lama ini ilmuwan dari Amerika Serikat berhasil menemukan terobosan penting, yang menjawab pertanyaan besar, apa yang menjadi penyebab penyakit sindrom kelelahan kronis itu.

Sebuah virus tunggal jenis retrovirus yang dikenal sebagai XMRV ternyata memainkan peranan penting dalam penyakit ME ini. Nah, ME ini merupakan penyakit yang membuat kondisi sesorang menjadi sangat lemah yang tidak wajar sehabis melakukan aktivitas dan di dunia ada sekitar 17 juta orang mengidap penyakit ini.Peneliti menemukan virus ini bersarang di 67 persen penderita ME. Jumlah ini sangat besar dibandingkan pada populasi masyarakat biasa yang tidak menderita ME yang hanya ditemukan empat persen.

Bukan main, sebuah populasi sindrom kelelahan kronis yang tidak kecil.Namun, para ilmuwan tampaknya cukup berhati-hati. Mereka mengingatkan belum ada bukti yang bisa menyimpulkan kaitan antara XMRV dengan ME. Sebelumnya para ahli mengatakan penyakit ME bukan karena terinfeksi virus dan lebih banyak diderita oleh orang-orang yang bekerja di lapangan.

Meski begitu penemuan ini menimbulkan harapan baru untuk memberikan perawatan yang tepat bagi penderita ME. Sementara The Whittemore Peterson Institute di Nevada AS mengatakan mereka telah mengesktraksi DNA dari XMRV yang ditemukan dalam darah 68 pasien dari 101 pasien yang menderita ME.Ujicoba tersebut menunjukkan bahwa pasien yang memiliki XMRV itu karena mereka telah tertular. Hal inilah yang membuat peneliti yakin kemungkinan XMRV menjadi faktor penyumbang penyakit ME. XMRV juga dikenal memiliki peran yang penting dalam beberapa kasus kanker prostat.

Dr Judy Mikovits yang memimpin penelitian tersebut mengatakan, darah yang mengandung patogen ditemukan melalui cairan tubuh dan transmisi darah. "Gejala ME seperti kelelahan kronis, sistem imun yang menurun dan infeksi kronis itu adalah ciri apa yang kita lihat dari retrovirus," kata Judy seperti dilansir dari BBCNews, pertengahan Oktober 2009. "Penemuan ini bisa menjadi langkah besar dan penting untuk pengobatan jutaan pasien penyakit ini," katanya melanjutkan.

Pasien yang menderita sindrom kelelahan kronis biasanya mengalami gejala demam, sakit kepala, rasa ngantuk dan kekelahan fisik yang lama rata- rata enam bulan atau lebih sehingga terkadang pasien harus berbaring di tempat tidur dalam waktu yang lama.

Gejala-gejala sindrom kelelahan kronik adalah:
Kelelahan yang diderita paling sedikit enam bulan
Nyeri tenggorokan
Pembengkakan kelenjar getah bening
Demam yang tidak terlalu tinggi
Sakit kepala
Depresi
Nyeri otot
Kehilangan berat badan ringan
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan tidur (insomnia atau hipersomnia)
Kebingungan, sulit berpikir dan tidak mampu memusatkan perhatian

Penderita sindrom kelelahan kronik dianjurkan untuk:
Banyak istirahat
Belajar untuk mengendalikan stress
Menjaga kesehatan tubuhnya
Cobalah untuk menjalani kehidupan normal jika memungkinkan
Bergabung dengan kelompok yang menderita penyakit ini
Program latihan fisik secara bertahap yang disesuaikan dengan kondisi tubuh sangat menguntungkan bagi penderita.

Sumber : tempointeraktif.com
0 Responses